WahanaNews.co | Puncak gelombang kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia diperkirakan akan mengalami kenaikan pada pertengahan Februari hingga awal Maret.
Hal ini merupakan dampak dari kenaikan kasus Omicron yang terjadi di seluruh dunia.
Baca Juga:
Soroti Kekerasan Terhadap Jurnalis Perempuan, AJI: SOP Belum Maksimal
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merinci mayoritas kenaikan kasus Omicron di dunia terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat dan singkat, berkisar antara 35 hingga 65 hari.
"Di Indonesia kita mengidentifikasi kasus pertama pada pertengahan Desember, tapi kasus mulai naiknya di awal Januari."
"Kita hitung antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi. Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat," kata Budi dilansir Tribunhealth.com dari situs resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Baca Juga:
Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia Kunjungi Korea Utara Pekan Ini
Wilayah DKI Jakarta dan Bodetabek diperkirakan menjadi daerah pertama yang akan mengalami lonjakan kasus.
Mengingat dari hasil identifikasi Kemenkes, mayoritas transmisi lokal varian Omicron terjadi di DKI Jakarta dan diperkirakan dalam waktu dekat juga akan meluas ke wilayah Bodetabek.
Mengingat secara geografis daerah-daerah tersebut berdekatan dan mobilitas masyarakatnya sangat tinggi.